Minggu, 07 Desember 2008

Go Green : What and Why Global Warming

Minggu, 07 Desember 2008
Some Times...
there is time You Must Say Goodbye
though it hurt you must lern to try.....
(Scorpions)


Tak di Sangkal lagi, bahwa pada satu waktu kita harus mengucapkan selamat tinggal, begitupun sekian komposisi alam satu persatu pun antri untuk berpamitan, masih ingat dongeng-dongeng tentang Dinosaurus, yaa binatang pra sejarah yang kini telah punah itu merupakan rangkaian siklus yang terjadi pada sejarah bumi kita. Hingga saat ini pun alam dan bumi di dalamnya terus melewati siklus demi siklus perubahan dan isu Global yang sedang marak saat ini adalah perihal GLOBAL WARMING.
Sejak Manusia mengerti tentang iklim maka mengertilah dia bahwa bumi selalu mengalami perubahan, iklim berubah secara alamiah atau bahkan secara radikal ?? apa penyebabnya? meteor jatuhkah?atau Variasi Panas Matahari?Atau perubahan arah angin? atau mungkin awan dari gunung meletus??? Yup coba kita lacak..!!

pada sekitar abad 19, studi mengenai iklim mulai mengetahui tentang kandungan gas yang berada di atmosfer, disebut sebagai gas rumah kaca, yang bisa mempengaruhi iklim di Bumi. Apa itu gas rumah kaca?

Sebetulnya yang dikenal sebagai ‘gas rumah kaca’, adalah suatu efek, dimana molekul-molekul yang ada di atmosfer kita bersifat seperti memberi efek rumah kaca. Efek rumah kaca sendiri, seharusnya merupakan efek yang alamiah untuk menjaga temperatur permukaaan Bumi berada pada temperatur normal, sekitar 30°C, atau kalau tidak, maka tentu saja tidak akan ada kehidupan di muka Bumi ini.

Pada sekitar tahun 1820, PakLik Fourier menemukan bahwa atmosfer itu sangat bisa diterobos (permeable) oleh cahaya Matahari yang masuk ke permukaan Bumi, tetapi tidak semua cahaya yang dipancarkan ke permukaan Bumi itu bisa dipantulkan keluar, radiasi merah-infra yang seharusnya terpantul terjebak, dengan demikian maka atmosfer Bumi menjebak panas (prinsip rumah kaca).

Tiga puluh tahun kemudian, PakDhe Tyndall(Bukan Pakde Karwo lho) menemukan bahwa tipe-tipe gas yang menjebak panas tersebut terutama adalah karbon-dioksida dan uap air, dan molekul-molekul tersebut yang akhirnya dinamai sebagai gas rumah kaca, seperti yang kita kenal sekarang. Arrhenius kemudian memperlihatkan bahwa jika konsentrasi karbon-dioksida dilipatgandakan, maka peningkatan temperatur permukaan menjadi sangat signifikan.

Semenjak penemuan Fourier, Tyndall dan Arrhenius tersebut, ilmuwan semakin memahami bagaimana gas rumah kaca menyerap radiasi, memungkinkan membuat perhitungan yang lebih baik untuk menghubungkan konsentrasi gas rumah kaca dan peningkatan Temperatur. Jika konsentrasi karbon-dioksida dilipatduakan saja, maka temperatur bisa meningkat sampai 1°C.

Tetapi, atmosfer tidaklah sesederhana model perhitungan tersebut, kenyataannya peningkatan temperatur bisa lebih dari 1°C karena ada faktor-faktor seperti, sebut saja, perubahan jumlah awan, pemantulan panas yang berbeda antara daratan dan lautan, perubahan kandungan uap air di udara, perubahan permukaan Bumi, baik karena pembukaan lahan, perubahan permukaan, atau sebab-sebab yang lain, alami maupun karena perbuatan manusia. Bukti-bukti yang ada menunjukkan, atmosfer yang ada menjadi lebih panas, dengan atmosfer menyimpan lebih banyak uap air, dan menyimpan lebih banyak panas, memperkuat pemanasan dari perhitungan standar.

Sejak tahun 2001, studi-studi mengenai dinamika iklim global menunjukkan bahwa paling tidak, dunia telah mengalami pemanasan lebih dari 3°C semenjak jaman pra-industri, itu saja jika bisa menekan konsentrasi gas rumah kaca supaya stabil pada 430 ppm CO2e (ppm = part per million = per satu juta ekivalen CO2 - yang menyatakan rasio jumlah molekul gas CO2 per satu juta udara kering). Yang pasti, sejak 1900, maka Bumi telah mengalami pemanasan sebesar 0,7°C.

Lalu, jika memang terjadi pemanasan, sebagaimana disebut; yang kemudian dikenal sebagai pemanasan global, (atau dalam istilah populer bahasa Inggris, kita sebut sebagai Global Warming): Apakah merupakan fenomena alam yang tidak terhindarkan? Atau ada suatu sebab yang signfikan, sehingga menjadi ‘populer’ seperti sekarang ini? Apakah karena Al Gore dengan filmnya “An Inconvenient Truth”(Dah pada Nonton Belum??) yang mempopulerkan global warming? Tentunya tidak sesederhana itu.
kita akan bicarakan Soal ulah2 anak Adam pada bumi yang di pijaknya pada posting berikutnya

Sumber diadaptasi By nggieng • Feb 9th, 2008 at 10:53 am • Category: Bumi/Langit Selatan.com

0 komentar:

 
Design by Pocket