Selasa, 17 Maret 2009

Poster2 Menggelitik Mas Jemek di Facebook

Selasa, 17 Maret 2009 0
cukup lama meninggalkan kegiatan utak-utik blog, aku rasanya mulai kena badai Facebook, yah meskipun telah mendaftar cukup lama di facebook, namun baru bulan februari kemarin, hampir tiap online selalu memilih utak-utik Facebook, mencari teman lama, kenalan, iseng nge-add cewek2 cantik hingga berkenalan ma orang-orang Top.

yahh mas Jemek Supardi salah satunya, selain mengenal sebagai seniman Pantomim yang fenomenal, mas jemek pun kerap sekali nampang di Facebook dengan poster-posternya yang menggelitik khususnya seputar isu2 pemilu dewasa ini.

yup ni liat beberapa poster dia....



ni juga...




dan beberapa poster yang lain .....

he he he ..... Read More..

Menjadi Pemilih Pemula yang Kritis



Jogja, Sabtu 14 Maret 2009 LP3ES bekerjasama dengan Infest (Institute of education development, social, religious adn cultural studies) mengadakan pendidikan sehari untuk Pemilih pemula, diikuti 37 peserta dari SMU/MA dan Mahasiswa tingkat awal dari perwakilan beberapa sekolah dan Kampus di Jogja. pendidikan yang diadakan di Hotel Saphir ini ditujukan untuk memberikan pendidikan seputar mekanisme pada Pemilu 2009.

Pemilih pemula ialah warga negara Indonesia yang berusia 17-24 tahun, para generasi muda tersebut sangat rawan untuk diekploitasi oleh partai politik, sebagai pemilih pemula yang sangat ditekankan adalah membangun kesadaran kritis, dimana pemilih pemula selain mampu mengamati pemilu 2009 adalah melakukan proses pengawasan. Pendidikan khusus untuk Pemilih Pemula diberikan karena melihat jumlah pemilih pemula dalam pemilu 2009 ini mencapai 30% dari 170juta jumlah penduduk Indonesia. jumlah yang besar ini bagaimanapun tak boleh dikesampingkan.


Pada pelatihan sehari itu peserta membentuk kelompok dan mendiskusikan ragam pengetahuan mereka seputar politik, kemudian fasilitator memandu diskusi dan mengarahkan pada pengetahuan seputar perkembangan mekanisme Pemilu 2009 dan bagaimana proses kontrol serta pengawasan yang dapat dilakukan para peserta.

Sesi pelatihan ditutup dengan sebuah simulasi pemilihan (Pemilu)dari penerapan perangkat yang dibutuhkan di TPS hingga runtutan detail kegiatan di TPS.

Pelatihan kali ini terlepas dari peran Pemilih Pemula untuk menggunakan suara mereka atau tidak, namun lebih pada upaya para pemilih pemula untuk bersikap kritis dalam melakukan pengawasan pada Pemilu bulan April 2009 mendatang. Read More..

Senin, 16 Maret 2009

AWAS : Banyak Teater Bermain Kelamin

Senin, 16 Maret 2009 0
ini hanyalah beberapa catatan setelah menonton beberapa pementasan Teater selama dua bulan terakhir (Februari,Maret), kurang lebih saya menonton 5 buah pementasan, beberapa diantaranya adalah Studi pentas.
Oke... pementasan pertama ialah Studi pentas Teater Manggar Amikom,"Sendang Kali Angke" 20 Februari 2009 lalu, pada pementasan ini alur cerita dan pesan dibawakan oleh tokoh-tokoh yang sama sekali datar, sangat lemah pada penggarapan keaktoran serta penggarapan pementasan secara utuh (Studi pentas bukan alasan), selain itu tampak sekali sebuah pencapaian proses yang sangat instan dan pertimbangan yang lemah, terbukti Sutradara pada pementasan tersebut adalah anggota baru yang juga sekaligus merangkap sebagai pemain(yang notabennya baru kenal jagad teater),nahhh hal yang mendasar adalah begitu banyaknya adegan yang tampak putus dengan alur yang dibawakan, lantas lebih memilih menghadirkan beberapa adegan vulgar dan jauh dari nilai estetik.

Beberapa hari kemudian dalam sebuah Pembukaan Pendopo LKiS yang bertajuk "Pendopo buka Pintu" yang juga lagi-lagi mementaskan pertunjukan murahan (tak berkonsep), kali ini yang maen anak2 Teater Vena yang beberapa hari sebelumnya mementaskan "Calon Arang"(jauh lebih bagus maennya temen2 SMU,he he), Nah...Pentas di LKiS bukan hanya mementaskan sesuatu yang ga jelas lebih dari itu mereka liar memaparkan adegan -adegan vulgar dan erotis, sebuah catatan selain pada saat evaluasi saya mengatakan bahwa sang Sutradara adalah orang yang benar-benar miskin Imaji, dia pun wajib bertanggungjawab pada penonton anak-anak (Si Bolang Sorowajan), huuh tak habir pikir apa yang mereka terjemahkan dari visual 'kotor' yang mereka tonton.

Ditengah perkembangan teater kampus di Jogja, yang mulai semakin sepi dari proses Teater yang benar-benar matang dan berkesan setelah ditonton, ternyata berkembang pula model teater 'Kelamin' Utan Kayu, entah siapa yang membawa, namun Jogja yang sering kali menjadi alternatif bentuk teater pun mulai akrab dengan bentuk2 teater 'kelamin', perkembangan yang terjadi di dunia teater Kampus di Jogja adalah Proses serba instan dalam produksi Teater, yahh meskipun pada taraf nasional Jogja masih dibicarakan (terlebih setelah Teater Eska meraih juara 3 pada Festamasio 2009), namun tak banyak lagi kelompok teater Kampus yang berproses sungguh-sungguh untuk melakukan penciptaan estetik dalam ber-Teater. Teater besar senama TGM pun menyajikan pementasan yang samasekali tak Menarik pada studi pentas mereka....

Ada apa dengan Teater Kampus di Jogja?
Apakah Hanya Kelamin Yang mampu mereka mainkan..?? Read More..
 
Design by Pocket