Sabtu, 10 Desember 2011

Jimpitan, Bantu Warga Penuhi Biaya Pendidikan

Sabtu, 10 Desember 2011

Istilah Jimpitan berasal dari bahasa jawa, jimpitan merupakan kearifan lokal yang pada awalnya berupa kegiatan pungutan beras (dalam skala kecil, tidak lebih dari satu genggam) yang dilakukan pada malam hari saat warga ronda (jaga malam). Jimpitan mengharuskan Warga mengeluarkan beras dengan kisaran wadah kecil dari kaleng yang diletakan dipintu rumah. Meskipun jimpitan yang dahulu berupa beras dan kini telah diganti dengan uang logam Rp.100 sampai Rp.500, tradisi jimpitan masih banyak berlaku di beberapa daerah di Jawa.

Di Kelurahan Pandeyan, Umbulharjo, Kota Yogyakarta misalnya, jimpitan digelar di setiap rukun tetangga (RT) dan dikelola oleh warga di masing-masing RT melalui koordinator keamanan atau ronda. Setiap sore menjelang petang warga mulai mengisi kaleng Jimpitan dengan uang logam dan malamnya warga yang bertugas ronda memungut uang jimpitan sebari berkeliling mengawasi keamanan lingkungan.
Di RT 14 Kelurahan Pandeyan, uang jimpitan yang terkumpul dicatat dibuku kas dan dilaporkan setiap tanggal 6 (awal bulan) bertepatan dengan kegiatan rembug dan arisan warga. Ada sebuah fenomena menarik dimana uang jimpitan menjadi pendapatan terbesar di RT 14 melebihi jenis iuran warga lainnya seperti iuran bulanan dan pemuda. Hal ini membuktikan kegiatan swadaya yang sekilas tampak sederhana, namun ketika berjalan secara intensif ternyata mampu memberikan pemasukan besar bagi kas RT 14.
“Hingga bulan Desember 2011, warga di RT 14 Kelurahan Pandeyan mampu mengumpulkan kas jimpitan hingga kisaran Rp.10.000.000,-, dana dalam jumlah besar ini tentunya akan banyak bermanfaat bagi kegiatan di masyarakat.”tutur Didik, koordinator Keamanan RT 14 Pandeyan.
Hal lain yang menarik dari pengelolaan uang jimpitan adalah adanya kesepakat warga untuk memanfaatkan dana jimpitan sebagai sumber pinjaman warga. Setiap warga di RT 14 dapat mengajukan pinjaman dengan besaran Rp.500.000,- hingga Rp.1.000.000,- dengan batas pelunasan hingga dua bulan dan dapat diangsur perbulan. Bagi setiap pemohon pinjaman yang akan melunasi pinjaman dikenakan biaya suka rela untuk mengisi kas sebagai tanda terima kasih atas pinjaman yang diterima.
Melalui mekanisme pengelolaan dana jimpitan sebagai sumber pinjaman warga diharapkan banyak membantu warga yang setiap awal tahun pelajaran harus memenuhi biaya pendidikan/sekolah anak yang semakin mahal dari tahun ke tahun. Selain itu pinjaman melalui dana jimpian juga membantu warga yang akan berwirausaha.

0 komentar:

 
Design by Pocket