Selasa, 08 Februari 2011

Nira Kering, Petani Gula Kelapa Kehilangan Mata Pencarian

Selasa, 08 Februari 2011

Gula kelapa diproduksi dari nira yang disadap dari batang buah pohon kelapa. Rasa manis gula kelapa kini tak semanis nasib petani penyadap nira di daerah Magelang. Letusan Merapi sejak 26 Oktober 2010 membuat pohon-pohon kelapa banyak yang mati.

Penduduk Dusun Bubusan Desa Teran Gede Kecamatan Salam Magelang misalnya yang sebagian besar menggantungkan mata pencariannya lewat kegiatan menyadap nira dan memproduksi gula kelapa kini tidak bisa berbuat apa-apa dikarenakan pohon kelapa milik warga mati.



“Karena letusan merapi, buah kelapa menguning dan ketika dibelah sudah tidak ada airnya” ujar Andri (30) salah satu petani nira di Bubusan. Sama halnya warga di Bubusan Salam, Sujarwo (54) warga Dusun Butuh Mungkidan Sawangan Magelang juga mengeluhkan pohon-pohon kelapa miliknya yang mati.

Kejadian tersebut menurut dosen ilmu fisika tanah UGM, Prof Dr Ir Bambang Djatmo Kertonegoro MSc dikutip dari detikcom, Senin (8/11/2010) dijelaskan berbagai tanaman mati karena partikel yang terkandung pada abu vulkanik menempel di daun dan menyebabkan mulut daun tertutup. Hal tersebut menyebabkan daun tidak dapat menyedot oksigen (mengganggu respirasi). Selanjutnya proses fotosintesis menjadi terganggu. Dalam kondisi mulut daun yang tertutup lama, tanaman akan menjadi layu.

Dukungan pakar pertanian dan tanaman untuk meneliti laik tidaknya keasaman tanah yang tertimbun abu vulkanik untuk kembali ditanami sangat diperlukan, sementara masyarakat masih penghasil nira masih mengandalkan kebutuhan sehari-hari dari bantuan

0 komentar:

 
Design by Pocket